28.8 C
Tangerang Selatan
Senin, Mei 12, 2025
spot_img

REVITALISASI TRADISI BAGAIMANA GENERASI MUDA MENGHIDUPKAN KEMBALI GOTONG ROYONG DI ERA DIGITAL

Rekomendasi

RADARNASIONAL – Gotong royong nilai dari leluhur warisan Indonesia, kini mulai terkikis seiring dengan perubahan zaman di era modern yang serba cepat dan individualistis tradisi yang megedepankan kebersamaan ini perlahan mulai menghilang.

Padahal gotong royong memegang peranan krusial dalam menjaga harmoni dan kemajuan Masyarakat Indonesia. Dalam Pemerintah dan lembaga pendidikan juga mulai menggandeng teknologi, seperti aplikasi pembelajaran interaktif, untuk mengajarkan pentingnya gotong royong dalam konteks kehidupan modern.

Dengan langkah ini, generasi muda diharapkan tidak hanya memahami, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Desa Karangdowo yang terhormat, gotong royong telah menjadi nilai yang mengakar dalam komunitas kita selama berabad-abad.

Namun, seiring dengan kemajuan zaman dan modernisasi yang pesat, tradisi mulia ini menghadapi tantangan baru.

Sebagai Pemerintah Desa, yang ingin membuka diskusi penting tentang bagaimana kita dapat menghidupkan kembali semangat gotong royong di era modern ini, memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi bersama sama untuk menjadi perubahan dalam teknologi dan tidak melupakan budaya tradisi daerahnya.

karena kalo tidak dibarangi oleh teknologi akan ketinggalan zaman yang dimaksud zaman ini yaitu teknologi akan berkembang di setiap harinya dan manusia yang ada di pedesaan tidak  tahu bagaimana teknologi yang selalu hidup terus menerus.

Makanya karena itu kita juga harus mengetahui dengan dibarengi oleh tradisi yang orang kota atau orang luar negeri itu akan mengetahui lewat media sosial.

Contohnya seperti TikTok, TikTok ini kalau kita mengunakan dengan positif dan mengenali tradisi kita sendiri akan berkembang luas.

Karena di Indonesia memiliki 157,6 juta pengguna Tik Tok dengan hal ini walaupun TikTok berasal dari Tiongkok.

Tapi kita bisa mencari penghasilan lewat website yang menghasilkan uang untuk daerah daerah terpencil.

Teknologi juga dapat mengotomatiskan tugas-tugas administratif, membebaskan waktu dan sumber daya bagi kita untuk fokus pada aspek yang lebih penting dari gotong royong.

Dengan memanfaatkan platform berbasis cloud, kita dapat mengelola daftar sukarelawan, melacak kemajuan proyek, dan berkomunikas isecara efektif dengan semua pihak yang terlibat.

Manfaat teknologi tidak hanya berhenti sampai di situ. Perangkat lunak desain grafis dan platform pembuatan konten dapat membantu kita membuat materi promosi yang menarik dan informatif, meningkatkan keterlibatan masyarakat dan menarik peserta baru.

Dengan menggabungkan solusi inovatif ini kedalam strategi gotong royong kita, kita dapat memperluas jangkauan kita, meningkatkan efisiensi, dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam upaya kolektif kita.

Menurut Arab Spring ( 2010 – 2012) Gotong royong di Arab Spring lebih berfokus pada perubahan politik dan sosial tapi dapat menghidupkan kembali.

Selain itu Lembaga adat memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban dan harmonis dalam Masyarakat. Karena aturan dan sanksi adat yang diterapkan secara bijaksana dapat menciptakan lingkungan lingkungan yang aman dan teratur.

Dengan ini pemanfaatan kunci teknologi menjadi upaya revilitasi. Aplikasi pembelajaran interaktif yang mengajarkan pentingnya kerjasama, atau media sosial yang digunakan untuk berbagi cerita inspiratif tentang gotong royong di berbagai daerah, bisa menjadi cara efektif untuk menjangkau generasi muda.

Misalnya, video pendek di TikTok yang menampilkan tradisi gotong royong di desa, digital yang mengajak anak muda untuk terlibat dalam aksi sosial, telah menunjukkan dampak positif dalam memperkenalkan kembali tradisi ini ke era modern.

Reviltalisasi Lembaga adat dan gotong royong  memerlukan strategi yang komprehensif harus melibatkan tokoh adat, tokoh agama dan pemuda memiliki peran penting dalam mengedukasi warga.

Revitalisasi lembaga adat sangat diperlukan untukmempertahankan jatidiri dan nilai luhur masyarakat. Salah satu strategi efektif untuk revitalisasi.

Lembaga adat dan gotong  royong melalui pendiddikan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dapat memasuki nilai nilai luhur kedua institute ini sejak usia dini.

Selain itu pemerintah bisa memberikan sarana dan prasaran agar pedesaanya lebih berkembang dan maju karena banyak sekali dimana akses untukmecarikerja agar di Indonesia mengurangi penganguran yang mungkindiketahui 9.77% juta penganguran dengan banyaknya orang yang mengangur, karena kuranganya pengatahuan teknologi.

Solusi ini bisa berkembang dengan mengurangi penganguran di Indonesia atau di daerah terpencil tapi harus adanya koneksi handphone agar tidak mencari koneksi harus keluar pulau Solusi yang terbaik adalah bantuan langsung.

Bantuan langsung adalah untukmasyarakat miskin atau berpenghasilan rendah khusus di daerah terpencil agar bisa mengases teknologi informasi.

Konsep bantuan langsung untuk handphone dalam ini yang sudah terjadi ada bantuan (PKH) program harapan keluarga dan (KIP) kartu Indonesia pintar.

Dengan adanya bantuan seperti tersebut ada juga rakyat kecil yang tidak mendapatkan biaya dari pemerintah makanya harus ada bantuan langsung. Agar adanya bantuan langsung masyarakat terpencil akan mendapati keadilan dan teknologi yang cangih yang sumber informasi.

Masyarakat kecil juga bisa kerjasama Produsen serta Penyedia Teknologi merupakan strategi yang efektif untuk masyarakat kecil dan yang terpecil agar bisa harganya terjangkau dan pemerintah dapat menguntungkan bagi semua pihak.

Masyarkat yang membutuhkan akses produsen yang ingin memperluas pasar, dan operator seluler yang menginginkan lebih banyak pengguna untuk layanan mereka.

Walaupun masyarakat bisa mengunakan handphone tapi ada juga yang mengunakan handphone tapi sinyalnya lemah di pedesaannya. Sinya llemah adalah terus menerus, penghambat konektivitasi dan akses informasi.

Faktor Salah satu penyebab utama adalah medan yang sulit, seperti pegunungan, hutan lebat, atau lembah yang curam. Medan yang terjal dan berbatu-batu dapat memblokir atau melemahkan sinyal, membuat jangkauan menara seluler menjadi terbatas. Hal tersebut akan ada keterlambatan akses informasi.

teknologi juga dapat mengotomatiskan tugas-tugas administratif, membebaskan waktu dan sumber daya bagi kita untuk fokus pada aspek yang lebih penting dari gotong royong.

Dengan memanfaatkan platform berbasis cloud, kita dapat mengelola daftar sukarelawan, melacak kemajuan proyek, dan berkomunikasi secara efektif dengan semua pihak yang terlibat.

Manfaat teknologi tidak hanya berhenti sampai di situ. Perangkat lunak desain grafis dan platform pembuatan konten dapat membantu kita membuat materi promosi yang menarik dan informatif, meningkatkan keterlibatan masyarakat dan menarik peserta baru.

Dengan menggabungkan solusi inovatif ini kedalam strategi gotong royong kita, kita dapat memperluas jangkauan kita, meningkatkan efisiensi, dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam upaya kolektif kita.

Gotong royong adalah warisan luhur yang telah menjadi identitas masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.

Namun, di era digital, nilai ini menghadapi berbagai tantangan, seperti meningkatnya individualisme, dampak modernisasi, dan pengaruh teknologi yang mengubah pola interaksisosial.

Meskipun tidak sepenuhnya hilang, semangat gotong royong mengalami penurunan di beberapa daerah, terutama di wilayah perkotaan atau komunitas dengan tingkat migrasi tinggi.

Namun, teknologi juga memberikan peluang besaruntukmerevitalisasi dan memperkuat semangat gotong royong jika dimanfaatkan dengan bijak.

Teknologi memungkinkan otomatisasi tugas-tugasa dministratif, seperti pengelolaan daftar sukarelawan, pelacakan kemajuan proyek, dan komunikasi antar anggota kelompok. Platform berbasis cloud, seperti Google Workspace atau Trello, memberikan solusi untuk koordinasi yang lebih efektif dan efisien.

Selain itu, perangkat lunak desain grafis dan platform media sosial memungkinkan pembuatan materi promosi yang menarik dan informatif, sehingga dapat menarik lebih banyak partisipasi masyarakat.

Dengan integrasi teknologi ini, kegiatan gotong royong tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih menarik bagi generasi muda yang akrab dengan dunia digital.

Lebih jauh, teknologi juga mendukung peningkatan partisipasi masyarakat melalui aplikasi crowd funding seperti Kitabisa.com atau GoFundMe, yang memudahkan penggalangan dana untuk proyek sosial.

Hal ini membuka peluang bagi masyarakat lokal maupun internasional untuk berkontribusi. Dengan memanfaatkan solusi inovatif ini, gotong royong dapat diperluas jangkauannya, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan dampak yang lebih besar di berbagai sektor.

Selain dukungan teknologi, langkah-langkah konkret dari pemerintah daerah juga memiliki peran penting. Seperti yang dicontohkan oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, melalui berbagai inisiatif sosial seperti peresmian lapangan futsal, pembangunan Tugu Forum Keserasian Sosial, serta rencana pembangunan SMA negeri baru.

Program-program ini tidak hanya bertujuan memperkuat infrastruktur fisik, tetapi juga merajut kembali nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat.

Selain itu, bantuan sembako untuk lansia, peralatan sekolah, dan dukungan untuk UMKM menunjukkan upaya nyata dalam memberdayakan masyarakat yang kurang mampu.

Lebih penting lagi, gotong royong tidak hanya terbatas pada kegiatan fisik, tetapi juga mencakup aspek mental dan emosional, seperti mendorong empati, memperkuat rasa persatuan, dan meningkatkan kesadaran sosial.

Tradisi ini, jika digabungkan dengan teknologi dan inovasi modern, dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan esensiaslinya.

Dengan demikian, tantangan globalisasi dan digitalisasi tidak seharusnya menjadi penghalang bagi pelestarian nilai gotong royong. Sebaliknya, ini adalah peluang untuk memodernisasi praktik tersebut sehingga tetap relevan.

Dengan kolaborasi antara masyarakat, teknologi, dan pemerintah, kita dapat menciptakan model gotong royong yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas.

Dengan menjaga nilai ini, kita tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih harmonis dan saling mendukung di tengah perubahan zaman.

 

Nazwa Rizki Adilla

Pendidikan IlmuPengatahuan Alam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

escort bayan sakarya Eskişehir escort bayan