RADARTANGSEL– Ratusan pengunjung dari berbagai elemen masyarakat memadati “Gelar Karya 2024” yang diselenggarakan oleh SMK Al Amanah, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pada event yang berlangsung Senin (4/11) itu, siswa-siswi SMK Al Amanah terlihat menjajakan aneka ragam makanan seperti berbagai macam olahan ayam, minuman ringan pada stand bazar.
Selain itu, aneka macam hasil karya tangan dari bahan dasar plastik yang merupakan hasil produksi siswa-siswi SMK Al Amanah juga turut dijajakan pada even tahunan di sekolahan bernuansa islami tersebut.
Tak sampai disitu, fashion show atau peragaan busana dari bahan plastik serta penampilan vokal hingga disk jockey (DJ), juga turut memeriahkan event yang dihadiri oleh ratusan pengunjung tersebut.
Kepala Sekolah SMK Al Amanah Muhammad Mawahib mengatakan, kegiatan tersebut merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan di sekolahan yang ia pimpin.
Menurut Wahib sapaan akrabnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan sekaligus melatih jiwa kewirausahaan, kesenian, serta mengembangkan ekonomi kreatif pada anak didiknya.
Wahib menambahkan, pada kegiatan bertajuk “Gelar Karya 2024” yang diisi dengan bazar dan seni tersebut melibatkan seluruh lapisan di antaranya dari kalangan guru hingga murid kelas X, XI serta XII.
Sebelumnya, kelas X hanya membuat karya seni namun tak dijajakan, sedangkan tahun ini didalami enterpreneur-nya dengan memproduksi hasil tangan dari bahan yang bisa daur ulang untuk dijual.
“Sedangkan kelas XI turut berpartisipasi dengan penampilan-penampilan di atas panggung, kemudian untuk kelas XII melaksanakan kewirausahaan dengan membuat stand-stand,” kata Wahib kepada RADARTANGSEL di ruang kerjanya.
Wahib mengungkapkan, pada tahun ini komposisi makanan hasil produksi anak didiknya dibuat lebih banyak baik dari jenis maupun kuantitasnya, lantaran para orang tua turut dilibatkan untuk menikmati hasil olahan anak-anaknya tersebut.
Dia menjelaskan, sebelum mengadakan bazar ada fase yang harus dilalui oleh para siswa-siswinya di antaranya, target pasar, riset, sample dan penilaian produk, selanjutnya pembimbingan kewirausahaan.
“Kemudian produknya disampel dan dinilai oleh guru terkait jenis dan harganya, kemudian dilakukan pemasaran berlanjut dengan pelaksanaannya,” urai Wahib.
Selain itu, kata Wahib, pada event tersebut pihaknya juga menghadirkan penilai yang teruji yakni founder dan tim “Nitipyaa” untuk menilai hasil kuliner, sekaligus memberikan edukasi pemasaran kepada anak didiknya.
“Khusus untuk kelas XII, kewirausahaan adalah ujian, karena hal tersebut bagian dari kurikulum merdeka yakni P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila),” terang Wahib.
Wahib berharap, event itu dapat terus berlanjut serta bisa memunculkan inovasi-inovasi baru hingga dapat menciptakan generasi yang kompeten di bidang wirausaha serta matang dalam keahlian.
Terakhir, pahlawan tanpa tanda jasa tersebut berpesan kepada seluruh anak didiknya untuk dapat mengembangkan kreativitas dan konsentrasi keahlian, serta bisa menatap persaingan industri agar dapat menghadapi perkembangan jaman.
Kurikulum Merdeka
Sementara, Ketua Panitia Djuliati menambahkan bahwa event kali ini berbeda dengan sebelumnya, lantaran gelar karya SMK Al Amanah pada tahun 2024 telah menjadi kurikulum merdeka.
“Tahun lalu namanya Bazar dan tahun ini gelar karya, yang bertujuan agar SMK Al Amanah memiliki ciri khas karya pada penutupan semester ganjil ini,” kata Djuliati seraya menjelaskan bahwa pada event itu pihaknya menyediakan 11 stand bazar.
Wanita berhijab tersebut menjelaskan bahwa pada momentum itu anak didiknya mampu membuat aneka ragam karya tangan dari limbah plastik seperti tas, rajutan, tempat sampah hingga busana yang memiliki nilai jual.
Djuliati berharap hikmah event tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya khususnya bagi siswa-siswi kelas XII agar menjadi generasi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan di antaranya kewirausahaan.
“Untuk siswa-siswi kelas X dan XI kami berpesan agar senantiasa meningkatkan kreativitas masing-masing sekaligus dapat senantiasa berinovasi dalam hal-hal positif,” tandasnya.
Hasil Tim Penilai
Sementara itu, ketua tim penilai dari “Nitipyaa” Firda Silviana Maharani mengungkapkan bahwa pihaknya pada event itu menilai proses awal hingga akhir pengolahan aneka ragam kuliner dan minuman siswa-siswi SMK Al Amanah.
“Hasilnya ada yang rasanya enak banget dan ada juga yang rasanya pas. Namun, secara keseluruhan menurut saya sangat bagus untuk tingkatan SMK,” ucap Firda di lokasi kegiatan.
“Selain rasanya, packing kulinernya juga cukup bagus,” imbuh Firda seraya menjelaskan bahwa perusahaannya selain bergerak di bidang kuliner juga menyediakan jasa transportasi online.
Diapresiasi Orang Tua dan Siswa-siswi
Rinduwati, salah satu orang tua murid yang hadir pada kegiatan mengapresiasi gelar karya yang digelar oleh SMK Al Amanah tersebut. Menurut dia, hal itu sangat bermanfaat bagi anaknya.
“Saya sebagai orang tua sangat merespons positif kegiatan ini lantaran dapat membimbing anak kami khususnya di bidang kewirausahaan,” kata Rindu seraya menjelaskan bahwa anaknya yang lain juga sekolah di SMP Al Amanah.
Senada, Rena Alingga siswi kelas XII SMK Al Amanah juga mengapresiasi gelar karya tersebut. Dirinya berharap kegiatan positif itu kedepannya dapat terus ditingkatkan serta dikenal masyarakat luas
“Saya sangat senang karena kegiatan ini sudah ditunggu-tunggu khususnya bagi siswa-siswi sejak kelas X. Saya juga mengapresiasi kegiatan ini dapat berjalan lancar,” kata Rena didampingi rekannya Muhammad Teguh.
Sementara, Hasbi Rhamadhon siswa kelas XI mengatakan bahwa gelar karya tersebut bisa menjadi pembelajaran sekaligus gambaran kedepannya bagi dirinya dan rekan sejawat.
“Kegiatan ini juga menjadi motivasi bagi kami dan diharapkan kedepannya dapat lebih meriah lagi,” kata Hasbi didampingi Muhammad Abi Thalib yang juga murid kelas XI SMK Al Amanah.