RADARTANGSEL – Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten menyebut kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024 meningkatkan tajam dibanding tahun sebelumnya.
Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto mengatakan, selama periode Januari – Juni 2024 sebanyak 2.158 orang terjangkit DBD dan delapan di antaranya meninggal dunia.
“Kasus DBD tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2023 yang hanya 764 orang dengan empat pasien meninggal dunia,” kata dr Budi di Rangkasbitung, Lebak, Jumat (2/8).
Menurut Budi, penyebaran kasus DBD di Kabupaten Lebak yang cenderung meningkat itu membutuhkan upaya pencegahan yang masif agar korban tidak terus bertambah.
“Saat ini juga memasuki musim kemarau basah yang terkadang dilanda hujan dan berpotensi bagi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti,” kata Budi.
Pihaknya mengajak masyarakat agar berperan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kemudian melakukan aksi 3M (mengubur, menguras, dan menutup) barang-barang bekas.
Berikutnya menaburkan bubuk larvasida di bak mandi atau di tempat-tempat genangan air di lingkungan rumah.
Budi menilai, kegiatan PSN selama ini dinilai lebih efektif dan murah untuk memutuskan mata rantai penyebaran kasus DBD.
Pihaknya menginstruksikan kepada seluruh puskesmas agar mengoptimalkan penyuluhan dan edukasi mengenai pentingnya pencegahan DBD.
“Agar masyarakat menyadari dan bergotong royong melakukan PSN,” terang dr Budi.
Selain itu, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam agar segera dibawa ke puskesmas, klinik maupun rumah sakit untuk diperiksa.
Menurut Budi, pemeriksaan itu sangat penting, terutama bagi bayi dan anak-anak untuk mewaspadai kasus DBD.
“Kami berharap masyarakat tetap melakukan kegiatan PSN untuk memutus mata rantai DBD,” tandasnya.
