27.1 C
Tangerang Selatan
Senin, Desember 2, 2024
spot_img

Ketua MPR Dorong Peningkatan Profesionalitas TNI-Polri

Rekomendasi

RADARTANGSEL – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan, sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945, bahwa tujuan berdirinya Indonesia adalah untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.

Dalam hal ini, menurut Bamsoet, para perwira TNI – Polri memiliki peran vital dalam mewujudkan tujuan kemerdekaan Indonesia tersebut dan harus bisa menjaga marwah, harkat, dan martabat. Salah satunya dengan tetap mengedepankan profesionalitas.

“Ingat selalu untuk menjaga dan setia pada Sapta Marga sebagai doktrin prajurit TNI serta Tribrata dan Catur Prasetya sebagai doktrin anggota Polri,” ujar Bamsoet usai menghadiri upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/7).

Bamsoet menjelaskan, perwira yang dilantik totalnya 906 calon perwira remaja (Capaja). Terdiri atas 417 Capaja Akademi Militer (Akmil), 129 Capaja Akademi TNI AL (AAL), 113 Capaja Akademi TNI AU (AAU), dan 247 Capaja Akademi Kepolisian (Akpol).

Menurut Bamsoet, para perwira yang dilantik akan memikul tanggung jawab besar. Khususnya dalam menghadapi berbagai situasi geopolitik global. Setelah dikejutkan pandemi COVID-19 di awal tahun 2020, kini kita masih harus mengantisipasi disrupsi keamanan dengan meletusnya perang antara Rusia – Ukraina.

“Mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di kawasan Laut Natuna Utara yang masih berpotensi dihadapkan pada berbagai konflik akibat ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan, hingga meningkatnya eskalasi ketegangan di Taiwan dan semenanjung Korea,” jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, berbagai gambaran mengenai kondisi geopolitik global tersebut mengisyaratkan bahwa dunia saat ini sudah jauh berbeda dibanding era sebelumnya.

Dinamika lingkungan strategis dan laju peradaban zaman diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar, telah menempatkan Indonesia pada pusaran kepentingan global.

“Jika tidak siap dan waspada, kita dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi,” pungkas Bamsoet.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

escort bayan sakarya Eskişehir escort bayan