RADARTANGSEL – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, hingga Selasa (9/7), jumlah korban meninggal dunia 23 orang dari total 124 korban terdampak bencana tanah longsor di area pertambangan emas ilegal di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Bamsoet pun mendesak pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk secara serius memberikan atensi khusus terhadap kasus tambang emas ilegal yang kerap menyebabkan korban jiwa tersebut.
“Oleh karenanya, perlu kekuatan dan ketegasan untuk melakukan penindakan hingga membereskan sengkarut tambang ilegal yang ada,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9).
Lebih lanjut, Bamsoet juga meminta BNPB, BPBD dan aparat untuk terus berupaya mengevakuasi para penambang yang masih terjebak longsor, dengan mengerahkan alat berat hingga helikopter mengingat proses evakuasi terkendala dengan kondisi cuaca ekstrem.
Selain itu, dia juga meminta pemerintah dan aparat kepolisian untuk melalukan investigasi guna menelusuri faktor-faktor terjadinya aktivitas penambangan emas ilegal, sekaligus memberikan sanksi dan penegakan hukum yang tegas kepada seluruh pihak yang terlibat dalam aktivitas tambang emas ilegal tersebut.
Kemudian, Bamsoet juga meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan aparat kepolisian untuk mengambil langkah tegas untuk menutup ruang celah dilakukannya tambang ilegal, dikarenakan hal tersebut berbahaya bagi keselamatan pekerja maupun bagi kondisi lingkungan karena tidak berada di bawah pengawasan resmi pemerintah.
Terakhir, Bamsoet meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan langkah pencegahan di tiap daerah, guna meminimalisir hingga mencegah aktivitas tambang ilegal, diantaranya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak negatif dari aktivitas tambang ilegal.
“Mengevaluasi Izin Usaha Pertambangan Rakyat atau IPR, hingga perlu dibentuknya direktorat khusus penegakan hukum di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menangani pelanggaran energi dan mineral dan batubara secara langsung,” kata Bamsoet.