RADARTANGSEL – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambut baik kerjasama perusahaan nasional PT Sipoa Propertindo Abadi (manajemen baru), dengan Induk Koperasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (INKOPPOL), didukung Bank Tabungan Negara (BTN), sebagai bentuk gotong royong penyediaan fasilitas kredit kepemilikan apartemen indent dan ready stock, untuk personil Polri di Surabaya, Jawa Timur. Melalui kerjasama ini, personel Polri bisa mendapatkan akses kemudahan untuk memiliki hunian tempat tinggal.
“Sandang, pangan, papan, merupakan tiga kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang. Termasuk personil Polri dan prajurit TNI yang telah mengabdikan hidupnya untuk negara. Data Bappenas memperkirakan setidaknya masih ada 275 ribu prajurit TNI, dan 360 ribu personel Polri yang belum memiliki rumah layak. Karenanya, kerjasama swasta, BUMN, dan koperasi dalam menyediakan hunian tempat tinggal untuk personil TNI dan prajurit TNI harus digalakan,” ujar Bamsoet usai menyaksikan penandatanganan kerjasama PT BTN, PT Sipoa Propertindo, dan INKOPPOL, di Jakarta, Senin (1/2).
Turut hadir jajaran direksi PT BTN, antara lain Plt Direktur Utama Nixon Napitupulu, Direktur Consumer and Commercial Lending Hirwandi Gafar, Direktur Remedial and Wholesale Risk Elisabeth Novie Riswanti, Direktur Utama Dwi Aroem Hadiatie yang mewakili Manajemen dan Pemegang Saham baru PT Sipoa Propertindo Abadi dan Ketua Umum INKOPPOL Irjen Yudi Sushariyanto.
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 melaporkan 80 persen jumlah keluarga di Indonesia sudah memiliki hunian tempat tinggal. Sementara sisanya 20 persen, masih tinggal dengan cara menyewa, menumpang di kerabat, hingga hidup nomaden.
“Menandakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh kita semua. Mulai dari pemerintah, bank sebagai penyedia kredit, hingga perusahaan properti, untuk bergotong royong menyiapkan hunian tempat tinggal yang layak dan kemudahan akses bagi warga untuk mendapatkannya,” papar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia dan Dewan Penasehat DPP REI (Real Estate Indonesia) ini menekankan, menggerakan sektor properti akan memberikan multiplier effect ekonomi. Karena berkaitan erat dengan sektor lain (backward linkage) dan mempengaruhi pertumbuhan sektor lain (forward linkage).
“Sebagaimana data KADIN Indonesia bidang properti, ada sekitar 176 sektor industri yang terkait dengan properti. Seperti groceries, kuliner, fashion, hingga berbagai kerajinan rumah tangga. Sektor properti dan industri lanjutannya juga mampu menyerap sekitar 30 juta tenaga kerja. Tak berlebihan kiranya jika menjaga geliat pertumbuhan properti, sama dengan menjaga geliat pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Bamsoet. (BD).