RADARTANGSEL – Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Nyalabuh Daya, Kabupaten Pamekasan diteror bom oleh orang tak dikenal (OTK) pada Selasa (20/2) pagi.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim khusus untuk menyelidik teror bom di Pamekasan tersebut.
Imam Sugianto memastikan bahwa dalam peristiwa teror bom tersebut tidak ada korban, baik luka-luka maupun meninggal dunia.
“Kami sudah menerjunkan tim khusus dari Polda Jawa Timur untuk mendukung upaya penyelidikan yang dilakukan petugas Polres Pamekasan,” kata Imam di Surabaya, Selasa (20/2).
Imam menjelaskan bahwa bom yang dilempar OTK ke rumah Ketua KPPS bernama Kusairi (52) tersebut, merupakan bom ikan sejenis bondet.
“Sudah kita identifikasi bahan dasarnya (peledak) kalau tidak salah dari bom ikan ya, bondet,” terang Imam.
Imam berharap, motif teror terhadap rumah Ketua KPPS di Pamekasan dalam waktu dekat bisa segera terungkap. Begitu pula dengan pelaku juga secepatnya dapat ditangkap.
“Mudah-mudahan motif sama pelaku yang sedang didalami sama tim dalam waktu tidak terlalu lama, mudah-mudah dapat kita ungkap, doakan saja,” kata Imam.
Imam menegaskan bahwa akan bekerja keras mengungkap motif di balik aksi yang telah mengguncang kondusivitas pasca-Pemilihan Umum 2024 di Pamekasan.
“Kita belum tahu motifnya. Kita tidak usah berandai-andai, biarkan tim bekerja dulu,” kata Imam.
Menurut Imam, sampai saat ini sudah ada beberapa orang yang dimintai keterangan guna membantu proses penyelidikan.
Hanya saja dari semua keterangan yang diperoleh di lapangan, petugas kepolisian belum mendapat petunjuk yang mengarah ke pelaku pelemparan bondet.
“Biarkan tim penyidik Polda Jatim me-back up Polres Pamekasan. Tim sedang bekerja kita tunggu saja,” kata Imam.
Diketahui, rumah Kusairi, Ketua KPPS yang juga berprofesi sebagai guru asal Dusun Timur RT 01, RW 03, Desa Nyalabuh Daya, Kabupaten Pamekasan dilempar bom OTK.
Pelemparan bom terjadi Selasa (20/2) sekitar pukul 03.00 WIB. Akibatnya, rumah Kusairi rusak. Terutama bagian teras, genting serta plafon kamar.
Saat ledakan berlangsung, Kusairi diduga sedang tidak berada di rumah. Sehingga peristiwa ini tidak menyebabkan jatuhnya korban.
Kendati demikian, kerugian material akibat kejadian yang menimpa rumah Kusairi tersebut ditaksir mencapai belasan juta rupiah.