31.8 C
Tangerang Selatan
Minggu, Oktober 1, 2023

IPW Minta Densus 88 dan BNPT Waspadai Aksi Terorisme

Rekomendasi

RADARTANGSEL – Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane meminta pihak kepolisian, terutama jajaran intelijen, Densus 88, dan BNPT perlu mewaspadai akan munculnya aksi terorisme di Indonesia.

Sebab, kata dia, dengan maraknya aksi kerumunan massa dan meluasnya gerakan intoleransi akhir-akhir ini telah membuat kalangan radikal dan jaringan terorisme seakan mendapat angin untuk beraksi, terutama saat menjelang akhir tahun.

Dari pendataan Ind Police Watch (IPW), simpatisan ormas yang sering melakukan kerumunan massa pernah ada yang terlibat dalam aksi terorisme.

Menurut Neta, di tahun 2017 jumlah mereka yang ditangkap Polri mencapai 37 orang dari berbagai daerah, mulai dari Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan lain-lain.

“Beberapa di antaranya sempat ditahan di Nusa Kambangan, Gunung Sindur Bogor dan LP lainnya. Namun kini mereka sudah bebas dan tidak terlacak keberadaannya,” ungkap Neta S Pane kepada media ini via Salular, Selasa (24/11).

Neta menilai, keterlibatan mereka dalam aksi terorisme mulai dari menyembunyikan buronan terorisme hingga melakukan aksi teror itu sendiri.

Di khawatirkan dengan meluasnya aksi aksi kerumunan massa dan gerakan intoleransi belakangan ini mereka kembali bermanuver dan melakukan aksi teror.

“Saat ini jumlah narapidana terorisme yang tersebar di sejumlah lembaga pemasyarakat lebih dari 500 orang,” terang Neta.

Neta menjelaskan, Napi terorisme yang sudah bebas dan selesai menjalani hukuman dibina pemerintah melalui program deradikalisasi.

Namun, lanjut Neta, para mantan napi yang tidak terlacak keberadaannya memang perlu diwaspadai agar tidak bermanuver untuk melakukan aksi teror kembali.

Neta berharap Kabaintelkam Polri perlu bekerja ekstra keras mencermati hal ini agar jajaran kepolisian tidak kecolongan. Sebab, dalam kerumunan massa akhir-akhir ini Baintelkam Polri seperti kecolongan.

“Aksi-aksi kerumunan massa seperti terbiarkan dan tidak terantisipasi Baintelkam,” jelasa Neta.

Sehingga tidak hanya melanggar protokol kesehatan tapi aksi kerumunan massa itu sempat mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Soetta dan kemacetan para di berbagai tempat.

“Menjelang akhir tahun ini Baintelkam Polri perlu memetakan situasi dan kondisi yang ada sehingga situasi Kamtibmas benar-benar terkendali,” pungkas Neta. (bd)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini