RADARTANGSEL – Sopir dan kernet bus Putra Sulung yang melarikan diri setelah kendaraannya terlibat kecelakaan dengan kereta api (KA) hingga mengakibatkan seorang penumpang tewas pada Minggu (21/4), diburu polisi.
Kapolres Ogan Komering Ulu Timur AKBP Dwi Agung Setyono mengatakan, anggotanya masih mencari keberadaan sopir dan kernet bus Putra Sulung jurusan Belitang-Jakarta yang melarikan diri setelah kecelakaan terjadi.
“Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui identitas sopir bus berinisial SP dan kernetnya IN,” kata Dwi didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Hamsal di Martapura, Selasa (23/4).
Dwi pun mengimbau sopir dan kernet bus tersebut segera menyerahkan diri untuk dimintai keterangan guna mengungkap penyebab tabrakan yang mengakibatkan satu orang penumpang bus meninggal dunia dan 17 penumpang lainnya mengalami luka-luka.
“Silakan menyerahkan diri ke Polres OKU Timur demi kelancaran proses penyelidikan atas kasus ini,” imbaunya.
Sementara itu, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari menyampaikan turut berduka cita atas insiden yang terjadi di petak jalan Way Pisang dan Martapura KM 193+7 tersebut.
Azhar pun memastikan bahwa tidak ada penumpang Kereta Api Ekspres Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati mengalami luka-luka ataupun meninggal dunia.
Azhar menjelaskan, peristiwa kecelakaan itu terjadi ketika bus Putra Sulung nomor polisi BE 7037 FU tiba-tiba mengalami mati mesin dan berhenti tepat di tengah perlintasan kereta sehingga tabrakan tidak bisa dihindari.
Menurut Azhar, saat kejadian masinis telah membunyikan semboyan 35 secara berulang, namun tidak diindahkan oleh pengemudi bus sehingga terjadi temperan.
“Masinis kami sudah mencoba menghentikan kereta api, namun karena jarak yang sudah dekat serta laju tonase kereta api, bus yang tertabrak akhirnya terseret sekitar 50 meter,” jelas Azhar dalam keterangannya.
